Golput Meningkat 2,2 Persen
Tarki – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, menetapkan pasangan Ceng Fikri-Dicky Candra sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Garut putaran kedua sekaligus Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) terpilih. Perolehan suara Ceng Fikri-Dicky Candra sebanyak 535.289 suara atau 55,8 persen lebih unggul dari pasangan Rudy-Oim dengan perolehan sebanyak 423.263 suara atau 44,2 persen.
Hasil ketetapan tersebut, saksi dari kedua pasangan --Ceng Fikri-Dicky Chandra dan Rudy-Oim-- menyatakan tidak keberatan atas hasil rapat pleno penghitungan suara tersebut.
Diberitakan sebelumnya, bupati dan wakilnya yang terpilih, harus siap memperbaiki sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan di Pemkab Garut. Sebab empat tahun terakhir (2004-2007), laporan keuangan Pemkab Garut dinilai buruk.
Penilaian itu dari catatan Sawala Informasi dan Kebijakan (Sidak), salah satu lembaga yang mengkaji kinerja pemerintahan. Sementara Sidak meneliti dari data Badan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Termasuk kinerja pengawasan dari badan internal seperti Bawasda pengawasan legislatif juga dianggap terlalu longgar. Akibatnya banyak temuan yang dapat menyebabkan kerugian negara yang ditemukan tim dari BPK.
Sementara situasi pilkada putaran dua ini, KPU mencatat bahwa tingkat partisipasi masyarakat dengan kategori golput alias tidak menggunakan hak pilihnya meningkat 2,2 persen dari putaran pertama. Dalam putaran pertama, jumlah partisipasi masyarakat mencapai 64,5 persen atau tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 35,5 persen. Sedangkan putaran kedua, jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 62,3 persen. Atau tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 37,7 persen.
Ini menunjukkan peningkatan jumlah golput dari putaran pertama ke putaran kedua sebanyak 2,2 persen. “Yang golput ini terjadi peningkatan dari 35,5 persen menjadi 37,7 persen. Tetapi ini tidak terlalu mencolok dibandingkan peningkatan golput di daerah lain,” tandas Ketua KPU Garut Muhammad Iqbal Santoso, usai memimpin rapat pleno penghitungan suara hasil pilkada Bupati dan Wakil Bupati Garut di Bakorwil kemarin.
Dia juga menyebutkan, jumlah hak pilih pada putaran kedua sebanyak 1.581.504 pemilih. Yakni terdiri dari 985.898 menggunakan hak pemilihnya atau 62,3 persen. “Hasil suara untuk pasangan Rudi-Oim sebanyak 423.263 suara atau 44,2 persen dan untuk pasangan Ceng Fikri-Dicky Candra sebanyak 535.289 atau 55,8 persen. Sedangkan surat suara yang tidak sah sebanyak 27.346 suara,” tandasnya.
Diketahuinya jumlah hasil tersebut, pihak KPU menetapkan hasil pilkada putaran kedua. “Dari sini kita akan tetapkan dan hari besok (hari ini, red) surat ketetapnya sudah diedarkan,” kata dia. Disebutkan Iqbal, untuk jumlah partisipasi masyarakat terbanyak yaitu di lima kecamatan. Seperti di Kecamatn Cibalong sebesar 73,7 persen, Kecamatan Garut Kota sebanyak 75 persen, Kecamatan Pameungpeuk sebanyak 68,2 persen, Kecamatan Pamulihan sebanyak 67,5 persen dan Kecamatan Cihurip sebanyak 66,7 persen.
Sedangkan untuk partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dengan tingkat partisipasi terendah, sebut Iqbal, di Kecamtan Cibiuk sebanyak 53,6 persen dan Kecamatan Malangbong 55,1 persen. “Masih ada lagi kecamatan yang tingkat pertisipasinya rendah,” pungkasnya. (abi)
Tarki – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, menetapkan pasangan Ceng Fikri-Dicky Candra sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Garut putaran kedua sekaligus Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) terpilih. Perolehan suara Ceng Fikri-Dicky Candra sebanyak 535.289 suara atau 55,8 persen lebih unggul dari pasangan Rudy-Oim dengan perolehan sebanyak 423.263 suara atau 44,2 persen.
Hasil ketetapan tersebut, saksi dari kedua pasangan --Ceng Fikri-Dicky Chandra dan Rudy-Oim-- menyatakan tidak keberatan atas hasil rapat pleno penghitungan suara tersebut.
Diberitakan sebelumnya, bupati dan wakilnya yang terpilih, harus siap memperbaiki sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan di Pemkab Garut. Sebab empat tahun terakhir (2004-2007), laporan keuangan Pemkab Garut dinilai buruk.
Penilaian itu dari catatan Sawala Informasi dan Kebijakan (Sidak), salah satu lembaga yang mengkaji kinerja pemerintahan. Sementara Sidak meneliti dari data Badan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Termasuk kinerja pengawasan dari badan internal seperti Bawasda pengawasan legislatif juga dianggap terlalu longgar. Akibatnya banyak temuan yang dapat menyebabkan kerugian negara yang ditemukan tim dari BPK.
Sementara situasi pilkada putaran dua ini, KPU mencatat bahwa tingkat partisipasi masyarakat dengan kategori golput alias tidak menggunakan hak pilihnya meningkat 2,2 persen dari putaran pertama. Dalam putaran pertama, jumlah partisipasi masyarakat mencapai 64,5 persen atau tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 35,5 persen. Sedangkan putaran kedua, jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 62,3 persen. Atau tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 37,7 persen.
Ini menunjukkan peningkatan jumlah golput dari putaran pertama ke putaran kedua sebanyak 2,2 persen. “Yang golput ini terjadi peningkatan dari 35,5 persen menjadi 37,7 persen. Tetapi ini tidak terlalu mencolok dibandingkan peningkatan golput di daerah lain,” tandas Ketua KPU Garut Muhammad Iqbal Santoso, usai memimpin rapat pleno penghitungan suara hasil pilkada Bupati dan Wakil Bupati Garut di Bakorwil kemarin.
Dia juga menyebutkan, jumlah hak pilih pada putaran kedua sebanyak 1.581.504 pemilih. Yakni terdiri dari 985.898 menggunakan hak pemilihnya atau 62,3 persen. “Hasil suara untuk pasangan Rudi-Oim sebanyak 423.263 suara atau 44,2 persen dan untuk pasangan Ceng Fikri-Dicky Candra sebanyak 535.289 atau 55,8 persen. Sedangkan surat suara yang tidak sah sebanyak 27.346 suara,” tandasnya.
Diketahuinya jumlah hasil tersebut, pihak KPU menetapkan hasil pilkada putaran kedua. “Dari sini kita akan tetapkan dan hari besok (hari ini, red) surat ketetapnya sudah diedarkan,” kata dia. Disebutkan Iqbal, untuk jumlah partisipasi masyarakat terbanyak yaitu di lima kecamatan. Seperti di Kecamatn Cibalong sebesar 73,7 persen, Kecamatan Garut Kota sebanyak 75 persen, Kecamatan Pameungpeuk sebanyak 68,2 persen, Kecamatan Pamulihan sebanyak 67,5 persen dan Kecamatan Cihurip sebanyak 66,7 persen.
Sedangkan untuk partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dengan tingkat partisipasi terendah, sebut Iqbal, di Kecamtan Cibiuk sebanyak 53,6 persen dan Kecamatan Malangbong 55,1 persen. “Masih ada lagi kecamatan yang tingkat pertisipasinya rendah,” pungkasnya. (abi)
25 komentar:
selamat buat kemenangan nya
makasih gan infonya sangat bermanfaat sekali,,
Infonya cukup menarik gan, terimakasih dan sukses selalu ya
makasih, infonya sangat bermanfaat sekali gan,,
terimakasih infonya, sukses selalu
makasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya
makasih infonya dan ditunggu ya updatean terbarunya
terimakasih infonya gan, artikelnya sangat bermanfaat sekali gan
wah artikelnya menarik sekali, sukses terus ya buat blog nya !
artikelnya sangat bagus sekali gan, sukses terus ya buat infonya , dan kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya ..
makasih buat infonya, sangat bermanfaat sekali, dan sukses terus buat blog nya .
infonya sangat menarik sekali gan, sukses selalu ya buat blog nya
artikelnya menarik sekali, sukses selalu gan buat artikelnya,
makasih buat infonya, semoga sukses selalu
terimakasih infonya, semoga sukses selalu dan mampir juga ya ke blog saya
artikelnya sangat menarik sekali, sukses selalu ya buat blog nya.Kapan - kapan mampir juga ya ke blog saya
artkelnya sangat menarik gan, di tunggu ya update an terbarunya
artikelnya oke banget gan, semoga sukses selalu ya
makasih banyak buat infonya, sukses terus deh buat artikelnya
Artikelnya sangat menarik, sukses terus ya buat blognya, kapan-kapan mampir juga dong ke blog saya
artikelnya menarik sekali gan, semoga sukses selalu ya
infonya sangat menarik sekali, semoga sukses selalu ya
sayang sekarang sudah tidak menjabat lagi di garut
terima kasih semua. selamat pagi semua http://goo.gl/JCA6T0
terima akasih atas informasinya http://goo.gl/nhWZ0w
Posting Komentar